1. FUNCTIONAL STRATEGY STROKE CENTER HOSPITAL


    NANIK HARJANTI
    P2CC08109


    Strategi fungsional adalah strategi yang lebih bersifat teknis yang merupakan rumusan arahan dan pedoman dalam operasional. Startegi tersebut terdiri dari 6 jenis, yaitu:
    1.    Strategi produksi, strategi ini untuk menetapkan apa yang menjadi produk unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi pokok yang dimiliki.
    2.    Strategi pemasaran, strategi ini untuk menetapkan pasar mana yang akan digarap, kondisi pasar yang bagaimana yang akan diinginkan, dan lain sebagainya.
    3.    Strategi promosi, strategi ini merupakan kelanjutan dari pemasaran dan produksi, dimana promosi apa yang dihendak diluncurkan, media apa yang akan digunakan untuk promosi dan sebagainya.
    4.    Strategi keuangan, dimana berkaitan dengan pendanaan serta ketersediaan dana baik untuk produksi, pemasaran  dan bagian fungsional lainnya. Dari mana dana tersebut didapat dan bagaimana penggunaannya.
    5.    Strategi sumber daya manusia (SDM), merupakan strategi yang penting dan harus mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan SDM yang tepat dan berkompeten pada bidang yang tepat sangat lah diperlukan.
    6.    Startegi fungsional lainnya, ini berkaitan dengan pihak luar seperti suplier, konsultan, agen dan lain sebagainya dengan memperhatikan transparansi, kejujuran, dan keterbukaan.
    Pada Stroke Center Hospital dalam strategi produksi sudah jelas produk unggulannya adalah pelayanan pendererita stroke secara komprehensif yang dilakukan dengan menggunakan sistem  cluster. System cluster adalah system pelayanan penderita stroke yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis saraf, spesialis rehabilitasi medic, spesilais bedah saraf, ahli gizi, farmasi klinik, fisioterapi dan seorang arsitek.
     Strategi pemasaran yang dipilih adalah menentukan segmentasi pasar dari Stroke Center Hospital dari kalangan atas dengan pertimbangan kalangan atas adalah kalangan yang telah melek tehnologi karena rumah sakit ini dibangun berdasarkan tehnologi. Salah satu aplikasi tehnologi yang dibuat adalah setiap penderita stroke yang melakukan pengobatan di Stroke Center Hospital akan mendapatkan kartu member atau kartu kontrol dimana setiap kali kunjungan akan mendapatkan tiga kali fasilitas konsultasi dengan dokter melalui video call. Kartu ini memiliki PIN yang berbeda untuk setiap pasien dan hanya dapat digunakan untuk tiga kali konsultasi sehingga dimanapun pasien dan dokter berada dapat tetap melakukan konsultasi.
    Strategi fungsuional pada strategi produksi dan pemasaran di Stroke Center Hospital menggunakantermasuk dalam strategi fungsional dengan Technological leadership yaitu akan menggunakan system yang berbasis tehnologi yang belum pernah dilakukan oleh rumah sakit yang telah ada.
    Continue reading »
  2. CORPORATE STRATEGY PT. MERCK Tbk.


    ATI RUSIYANI
    P2CC08095

    Ada beberapa pilihan arah strategi korporat yang menunjukan jenis strategi korporat yang dipilih. Menurut Coulter dalam Kuncoro (2005) arah strategi korporat yang mungkin dilakukan adalah :
    1.    Strategi pertumbuhan (growth strategy) : bagaimana menggerakkan organisasi ke depan. Manager stratejik perusahaan berharap meningkatkan level operasinya, yakni tumbuh lebih cepat. Dengan cara melihat bermacam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu.
    2.    Strategi stabilitas (stability strategy) : bagaimana menjaga organisasi agar stabil. Memilih untuk menjaga agar organisasi berada pada tempatnya berarti tidak melaju ke depan namun juga tidak tertinggal di belakang.

    A.   Strategi Pertumbuhan (Growth strategy)

    Strategi pertumbuhan melibatkan pencapaian sasaran pertumbuhan yang spesifik dengan meningkatkan level operasi perusahaan. Sasaran pertumbuhan PT. Merck meliputi peningkatan omzet, laba, diversifikasi produk unggulan. PT. Merck selalu menekankan Prinsip utama yaitu :
    a.    SUSTAIN: mempertahankan kewirausahaan lokal, yang ketat, fokus pelanggan, serta loyalitas karyawan.
    b.    CHANGE: Perubahan tidak dapat dihindari seiring dengan ekspansi bisnis global dan merespon flexibly dengan persyaratan pelanggan, dan sebagai memodernisasi proses yang diperlukan dan struktur organisasi sekarang dan di masa depan.
    c.     GROWTH: Pertumbuhan, peluang hasil dari inovasi, dari memperkuat kehadiran di pasar yang dipilih, dan akuisisi.

    Strategi pertumbuhan PT. Merck konsentrasi pada produk-produk farmasi. Dimana PT. Merck merupakan pemasok utama bahan-bahan kimia,  memasarkan dan mendistribusikan sejumlah besar produk-produk yang digunakan oleh industri tertentu dan segmen lain. Yang terdiri dari bahan kimia, reagensia, instrumen dan alat uji, pigmen dan bahan kimia khusus lainnya. Tidak hanya itu PT. Merck juga menghasilkan produk obat baik resep maupun non resep. Konsentrasi strategi pertumbuhan PT. Merck ditekankan pada pengembangan pasar. Tahun 2008, Perseroan menggunakan strategi untuk fokus pada sejumlah produk inti yang telah diterima dengan baik, yang secara spesifik digunakan untuk mengatasi kondisi-kondisi yang berhubungan dengan Diabetes dan penyakit Kardiovaskular, serta pada vitamin Neurotropik.
                Manajemen Perseroan sadar bahwa untuk mempertahankan daya saing dalam lingkungan yang terus berkembang, peningkatan yang berkesinambungan sangat penting. Perseroan berusaha untuk mencapainya melalui Program Operasional yang Terbaik, yang ditujukan untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan dan terus meningkatkan posisinya dalam industri farmasi global di masa mendatang.
                Strategi integritas vertikal yang merupakan usaha perusahaan dalam memperoleh kendali terhadap input dan outpunya. Dalam integrasi vertikal ke belakang, PT. Merck memperoleh kendali terhadap input atau sumber daya dengan menjadi pemasoknya sendiri. Dalam integrasi vertikal ke depan, PT. Merck memperoleh terhadap output (produk atau jasa) dengan menjadi distibutor bahan baku kimia baik untuk kebutuhan perusahan sendiri atau perusahaan lain.
                Perseroan memfokuskan upayanya pada area usaha yang memiliki keunggulan daya saing melalui produk, sistem dan jasa yang berkualitas tinggi. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan usaha yang permanen, bukan hanya kesuksesan jangka pendek. Manajemen Perseroan secara aktif berusaha untuk membawa produk - produknya semakin dekat ke konsumen Indonesia dengan melakukan restrukturisasi yang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan pemasaran yang lebih efektif.  

    B.   Strategi Stabilitas : (Stability Strategy)
    Strategi stabilitas memberikan organisasi waktu ”istirahat” dan mempersiapkan diri kembali untuk menghadapi persaingan ke depan (Kuncoro, 2005). Strategi stabilitas digunakan dalam waktu jangka pendek. PT. Merck dalam mempertahankan posisinya pada saat sekarang adalah dengan melakukan berbagai macam inovasi produk farmasi.
    Stabilitas strategy yag digunakan PT. Merck, khususnya tahap maturity dalam industri Life Cycle tampak hasil keuntungan dan kinerja organisai berada pada keadaan yang memuaskan. Sepanjang tahun 2008, Merck mencatat kinerja yang sangat baik, dengan peningkatan pemasukan dari penjualan sebesar 16,4%, dari Rp. 547 milyar di tahun 2007 menjadi Rp 637 milyar di tahun 2008. Dari pemasukan ini, Divisi Merck Serono menghasilkan 43,2%, Divisi Consumer Health Care 25%, dan Divisi Chemicals 31,8%. Rasio laba operasional mencapai 21,9%, sehingga menghasilkan laba bersih sejumlah Rp 98,6 milyar bagi Perseroan secara keseluruhan.
    Dengan fokus utama memenuhi kebutuhan pasien, konsumen dan bisnis di Indonesia, Perseroan juga memanfaatkan daya saingnya untuk memproduksi sejumlah produk farmasi untuk pasar ekspor, terutama untuk perusahaan lain dalam Grup Merck di wilayah Asia dan Asia Tenggara, yaitu di Malaysia, Hong Kong, Thailand, Filipina, Vietnam dan Singapura. Pemasukan dari ekspor mencapai USD 2,88 juta pada tahun 2008, atau sekitar Rp 31,6 milyar, dan memberikan kontribusi sekitar 5% dari total konsolidasi penjualan.
    Dengan demikian, strategi pertumbuhan dan strategi stabilitas yang dimiliki PT. Merck dapat membantu meningkatkan ke eksistensian PT. Merck itu sendiri. Sehingga dapat bersaing dengan perusahaan – perusahaan farmasi lainnya. Tentunya dengan berbagai macam keunggulan produk yang dimiliki PT. Merck yang sangat mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan serta adil dan terbuka dalam pelayanannya.


    DAFTAR PUSTAKA
    Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi, Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta : Erlangga.

    Continue reading »
  3. STRATEGI OPERASIONAL PERUSAHAAN MENUJU PERUSAHAAN KELAS DUNIA PT. TIRTA INVESTAMA ( DANONE-AQUA )



    CORPORATE STRATEGY



    Mahfud Zunaedi
    P2CC08117
    1. Stability
    Untuk menjaga kestabilan product perusahaan, PT. Tirta Investama Wonosobo selalu konsisten terhadap sistem-sistem yang saat ini sudah dimiliki yaitu  ISO 9001-2000, HACCP / ISO 22.000-2005, ISO 14001, SJH ( Sitem Jaminan Halal ), GMP ( Good Manufacture Product ) – NSF, GREEN, BIOVIGILANCE AND TRACEABILITY, WISE ( Sistem Safety ), dan masih banyak lagi sistem-sistem internal, yang dibuat untuk kemajuan perusahaan. Disamping itu perusahaan juga mengimplementasikan sistem SAP untuk mengontrol raw material, proses produksi dan output produksi.
    Program lain yang berhubungan dengan lingkungan adalah program CSR, banyak kegiatan yang sudah dilakukan dalam program CSR, seperti: 
    *      Penamanan Satu juta pohon di pengunungan Dieng,
    *      Penanaman tanaman buah didesa Kejiwan ( desa terdekat dengan pabrik ) kepada masing-masing penduduk diberikan dua bibit tanaman buah untuk ditanam disekitar rumahnya,
    *      Program Hutan Sekolah, yaitu memberikan bibit-bibit dan tempat penampakan bibit tanaman  ke sekolah-sekolah disekitar pabrik, setelah siap ditanam bibit-bibit tanaman tersebut dibeli oleh perusahaan atau boleh juga dijual kemasyarakat.
    *      Program Lestari Desaku, yaitu membuat lokasi pengolahan sampah di desa Kejiwan. Dimana pada awalnya perusahaan membimbing masyarakat sampai bisa membuat kompos padat, setelah itu pengolahan sampah diserahkan dan dikelola masyarakat itu sendiri, termasuk product kompos padatnya.
    Dari kegiatan perusahaan diatas menggambarkan perusahaan mempunyai Strategi untuk menjaga kestabilan product maupun sumber air sebagai bahan baku utama perusahaan tetap terjaga dan selalu dapat dukungan dari masyarakat sekitar termasuk Pemerintah Daerah.
    1. Growth
    Perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal ini bisa dilihat dari output product yang dihasilkan perusahaan yang selalu bertambah, untuk itu strategi dalam menghadapi perkembangan pasar yang semakin banyak dan persaingan yang ketat dengan competitor adalah menerapkan program TPM ( Total Productive Maintenance ). Semua perusahaan ingin menjadi yang terbaik dibidangnya sehingga penerapan program TPM ini sangat sesuai dengan persaingan dunia usah saat ini. Tujuan dari program TPM ini adalah menjadi PT. Tirta Investama menjadi perusahaan berkelas dunia.
    Ciri-ciri World Class Organization sesuai modul TPM:
    §  Clear operational strategy
    §  Key success factors defined
    §  Performance measurement
    §  Multidisciplinary teams
    §  Standardized work
    §  Focused training
    §  Technology
    §  product research and development
    §  Customer requirements and quality
    §  Continuous improvement and waste elimination
    §  Industry benchmarks

    Dalam TPM ini pemberdayaan karyawan menjadi prioritas, dimana tugas / job karyawan disesuaikan dengan modul yang ada pada program TPM. Dimulai dari pembentukan kelompok-kelompok karyawan ditingkat bawah sebagai dasar untuk implementasi program. Tugas supervisor dipertajam lagi menjadi Coach Skill ( membimbing penguasaan kemampuan karyawan tingkat bawah ) dan High Coach Skill  ( guna memantapkan implementasi program ). Jika karyawan yang paling bawah sudah mengerti tentang visi, misi, strategi perusahaan maka manajemen akan mudah mencapai goal yang telah ditetapkan.

    1. Retrenchment
    Perusahaan yang berkembang dengan baik, selalu memperhatikan faktor-faktor pemborosan yang terjadi diperusahaan. Berawal dari kelompok-kelompok kecil yang anggotanya karyawan ditingkat bawah kemudian berkembang pada tugas dan tanggung jawab masing-masing kelompok tersebut. Setiap kelompok diberikan tugas untuk menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri ( best practice ). Masalah yang diambil dipilih terlebih dahulu mana yang lebih penting menggunakan analisa Loss and Wise. Ini merupakan strategi perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang ada diperusahaan. Masalah-masalah yang ada sudah diselesaikan dibagiannya masing masing sehingga lebih efektif dan effisien.






    Continue reading »

categories

Tugas mm24 One Line Description Avatar Logo Lembar tugas adalah kumpulann dari hasil karya mahasiswa MM Unsoed angkatan 24 atas tugas yang diberikan oleh dosen selama mengikuti perkuliahan. Harapannya lembar tugas ini dapat memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen.

Blogger Buster LogoSmashing Logo© Tugas mm24.